..:: PEMILIH CERDAS MENENTUKAN MASA DEPAN BENGKULU YANG LEBIH BAIK ::.. pmiibkl@gmail.com ..:: MEMBANGUN WACANA ALTERNATIF MEMPERKUAT PARADIGMA PERGERAKAN ::.. INGAT TANGGAL 3 JULI 2010.... SAHABAT HARUS MENENTUKAN, BENGKULU INI MAU DIBAWA KEMANA... pmiibkl@gmail.com ISI DAFTAR TAMU ya..

Laporan Arus Kas

Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengeluaran kas seperti pembelanjaan perusahaan, pembelian aktiva tetap, pembiayaan ekspansi perusahaan serta pengeluaran kas lainnya dan yang berkaitan dengan penerimaan kas dari penjualan dan pendapatan lainnya tidak dapat dijelaskan melalui neraca dan laporan laba rugi, melainkan dalam laporan arus kas. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (Pratowo D. & Juliaty, 2002: 29)


Beberapa definisi yang terkait dengan kas PSAK No. 2 (2002: 2.2) didefinisikan sebagai berikut:
  1. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
  2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
  3. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
  4. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.
  5. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
  6. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal pinjaman perusahaan.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Prediksi arus kas masa depan merupakan informasi penting yang membantu pengambilan keputusan bagi para pengguna. Selain itu arus kas juga memberikan manfaat untuk menaksir fleksibilitas keuangan, profitabilitas, dan resiko (Henry Simamora, 1999: 371).



0 komentar: